Peristiwa Pluto dikeluarkan dari bagian Planet

     Saat pertama kali ditemukan pada tahun 1930 sampai 2006 , Pluto dimasukkan sebagai sembilan planet dalam sistem tata surya. Tetapi pada akhir abad 20 dan awal abad 21, banyak obyek yang mirip dengan pluto ditemukan dalam sistem terluar tata surya. khususnya Eris, yang sedikit lebih besar dari pluto.




Pada tanggal 24 Agustus 2006 Gabungan ahli Astronomi Internasional yang merumuskan istilah "Planet" untuk mengeluarkan Pluto dan mengemlompokkannya menjadi planet kategori baru bersama Eris dan Ceres dalam Planet Kerdil.

Planet kerdil adalah planet yang tidak perlu membersihkan benda benda angkasa lain didekatnya. obyek lain yang bisa diklasifikasikan sebagai planet kerdil adalah Senda , Orcus , dan Quaoar.

      Sebagian ilmuwan juga beralasan Pluto tak memiliki pengaruh gravitasi pada gerak planet lain. Meski demikian, tak sedikit dari ilmuwan yang memprotes putusan ini dan meminta diadakan penelitian lanjutan atas Pluto. Namun hasil pemungutan suara akhirnya mengukuhkan pencabutan Pluto dari tata surya meski hanya diikuti 300 dari 2.500 peserta.
Hasil pertemuan para astronom sedunia ini sekaligus mengakhiri predikat Pluto sebagai planet paling jauh dan paling kecil di sistem tata surya.Pluto kini hanya dikategorikan sebagai planet kecil di luar sistem tata surya

Sempat juga satu tim ilmuwan masih berupaya mengembalikan status Pluto sebagai planet. Pada 21 Maret 2017 mereka meluncurkan kampanye untuk memperluas klasifikasi astronomis yang sebelumnya menurunkan pangkat Pluto menjadi "planet kerdil" satu dekade lalu.
Enam ilmuwan dari berbagai lembaga di seluruh Amerika Serikat berpendapat bahwa Pluto layak mendapat status penuh sebagai planet bersama dengan 110 benda lain dalam tata surya, termasuk bulan dan Bumi.

Mengutip dalam makalah yang dipaparkan saat konferensi ilmu planet internasional di Woodlands, Texas. Para ilmuwan menjelaskan bahwa properti geologis, seperti bentuk dan fitur permukaan, semestinya menentukan apa yang disebut planet.


Pada 2006, International Astronomical Union (IAU), yang berjuang mencari cara mengklasifikasikan benda ber-es yang baru ditemukan melampaui Pluto, mengadopsi satu definisi untuk satu planet berdasarkan karakteristik yang meliputi kebersihan jalur orbitnya dari objek lain.

Sebagaimana diketahui, Pluto dan saudara barunya di Sabuk Kuiper dalam tata surya diklasifikasikan sebagai planet kerdil, bersama dengan Ceres, objek terbesar dalam sabuk asteroid antara Mars dan Yupiter. Dengan keputusan itu, hanya delapan planet yang tersisa dalam tata surya.
Namun kali ini menurut pendapat Runyon dan ilmuwan planet lain lebih tertarik pada karakteristik fisik planet, seperti bentuknya dan juga apakah dia memiliki pegunungan, samudra, dan atmosfer. maka dari itu Pluto hingga kini tetap dikategorikan sebagai Planet kerdil. 

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer